Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

PILIH MENULIS ATAU MATI?

10 Desember 2008 – 18:24   (Diposting oleh: Editor) Belum lama berselang, saya mengisi pelatihan (workshop) menulis untuk sebuah bank papan atas yang punya slogan “Melayani Negeri, Kebanggan Bangsa”. Para pesertanya datang dari berbagai kota di Indonesia, yang mana mereka adalah jajaran manajerial bank tersebut. Sehari-hari, para staf pilihan ini menangani publikasi, kehumasan, dan media internal perusahaan. Dan, bukan hal mudah mengisi lokakarya—yang idealnya hanya diikuti 10-20 orang itu—namun diikuti oleh 50 orang. Tampil pada kesempatan pertama (sebelumnya ada sesi internal), saya dipaksa untuk memutar otak, bagaimana menaklukkan minat dan perhatian para peserta? Akhirnya, saya teringat dengan sebuah game penulisan yang saya praktikkan pada workshop SPP sebelumnya. Seingat saya, game ini baru sekali saja saya perkenalkan dan praktikkan, jadi pastilah belum banyak peserta yang tahu. Begini permainannya… Saya perkenalkan diri dan umpamakan diri saya adalah Sang Malaikat Pencabut N

Menerima dan Mengubah Kegagalan Menjadi Peluang Emas

“Success is the proper utilization of failure.” Unknown Kegagalan merupakan bagian proses dari proses kehidupan yang tidak dapat kita hindari. Kita akan kehilangan lebih banyak energi ketika mencoba lari dari kenyataan telah mengalami kegagalan. Menerima kegagalan dan mencari hikmah atau peluang emas di balik kegagalan ini akan jauh lebih baik. Setidaknya ada 7 alasan mengapa kita sebaiknya menerima kegagalan : 1. Kegagalan memberi kita kesadaran telah melakukan kesalahan. Dari kesalahan itulah kita dapat memperoleh pengalaman emosional serta lebih banyak ilmu untuk melakukan terobosan-terobosan revolusioner atau menciptakan ladang usaha yang potensial. 2. Kegagalan membuat kita lebih kuat. Pada awal mengalami kegagalan memang keadaan kita menjadi berantakan. Tetapi situasi tersebut dapat kita jadikan motivasi untuk tumbuh lebih kuat dari sebelumnya. Itulah mengapa kegagalan dapat memperkokoh karakter seseorang. 3. Kegagalan menginspirasi dan membakar semangat kita. Jadikanlah kega

Wiro Sableng #11 : Raja Rencong Dari Utara

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito DISAMPING BUKIT KARANG YANG curam itu terletak sebuah bangunan batu yang dikelilingi tembok setinggi sepuluh tombak. Diluar tembok berderet-deret barisan pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai ditiup angin laut. Bangunan yang terletak didekat pantai ini terdiri dari sebuah rumah besar yang pada kedua ujungnya terdapat sebuah bangunan bertingkat berbentuk menara. Bangunan ini adalah sebuah pesantren yang dipimpin oleh seorang Kyai bernama Suhudilah. Karena itulah pesantren ini dinamakan Pesantren Suhudilah. Disamping ilmu agama Kyai Suhudilah juga mengajarkan ilmu silat dan ilmu kesaktian kepada murid muridnya. Karena Kyai Suhudilah lama sekali bermukim di Turki, maka jurus jurus ilmu silatnya banyak dipengaruhi oleh jurus jurus silat Turki. Dengan sendirinya ilmu silat tersebut disamping aneh juga hebat sekali. Pada masa itu nama Pesantren Suhudilah telah terkenal didelapan penjuru angin Pulau Andalas bahka

Kesedihanku

Sampai saat ini, yang menurutku telah 21 hari aku berada di sini, seingatku tak ada seorang pun dari keluargaku yang datang menjenguk. Suamiku, anak-anakku, ayah, ibu, mertuaku, semuanya. Tak ada satu pun yang menjengukku. Semuanya seakan alpa tentang keadaanku di sini, di suatu tempat yang dikelilingi jeruji besi ini. Jujur, aku masih tak habis pikir mengapa wanita lemah sepertiku berada di sini. Yang kuingat, aku memecahkan akuarium besar milik majikanku yang kemudian membuatnya murka, dan aku pun langsung dipecatnya begitu saja. Tak hanya sampai di situ, esoknya saat aku tengah bergumul bersama anak-anakku, bercanda ria bersama, aparat keamanan meringkusku dengan paksa dan menuduhku dengan hal yang bukan-bukan. Pencuri, ya aku dituduh mencuri perhiasan milik mantan majikanku sendiri. Aku coba menjelaskan semuanya, bahwa ini fitnah, ini tuduhan yang salah. Tapi siapa yang akan mendengarkanku? Dan karena itulah, 21 hari terakhir kulewati dengan terpaksa di tempat yang begitu pengap

1001 Burung Kertas

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan. Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. ?Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain?,?Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya?,?Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia?,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July. Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat

Batu Untuk Dilemparkan

Banyak orang berpikir bahwa sebuah film dengan aktor utamanya adalah seorang ?idiot? pasti akan disambut secara dingin oleh pemirsa. Forrest Gump justru sebaliknya. Tom Hanks muncul melakonkan seorang pemuda yang bernama Forrest Gump, mengisahkan tiga puluh tahun kehidupannya, dan ia senantiasa muncul sebagai ?pemenang? dalam setiap kejadian besar yang berhubungan dengan sejarah Amerika jamannya. Ia muncul sebagai pemain American football, tampil sebagai pahlawan dalam perang Vietnam, ia menjuarai turnament ping pong internasional. Ia adalah pahlawan yang bertemu dan disambut hangat oleh dua presiden Amerika John F. Kennedy dan Richard Nixon. Ia juga tampil perkasa dalam Watergate Scandal. Di samping Forrest, terdapat pula bintang utama lain dalam film ini yakni Jenny yang merupakan satu-satunya teman Forrest di samping ibunya. Dalam perkembangan selanjutnya, Jenny menjadi orang yang dicintai Forrest. Dalam salah satu adegan, setelah ayahnya meninggal Jenny kembali ke rumah lama ya

Inspiring People

Oleh: Pratama Puji Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti TOT alias Training of Trainer yang diadakan oleh sebuah organisasi di Kampus. Pembicaranya gak main-main, datang langsung dari Jakarta yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wah sebuah big moment bagi saya untuk menimba ilmu dari mereka sekaligus ngeces semangat lagi. Tak rugi saya bisa ikut kegiatan tersebut, karena memang hanya orang-orang yang terpilih essay-nya yang bisa gabung, acaranya sungguh luar biasa, sangat berharga dan manfaatnya guedee banget … apalagi kita didaulat untuk menjadi “duta” KPK dalam rangka sosialisasi pencegahan dan pemberantasan korupsi. Tak anyal saya pun memasukkan KPK sebagai list “Rumah Saya” selanjutnya di dunia kerja nanti. Semoga saja bisa bergabung…Are you Ready ?!? Indonesia Memanggil. Namun di tulisan ini, saya tidak akan menceritakan semua materi TOT kemarin, bisa-bisa sampe 1 hari saya baru kelar cerita, hehe…sedikit saya berbagi, ada hal menarik dalam salah satu materi yang disampai