Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

My Freaks Holiday

Liburan menurut gue sangat membosankan ketika gue liburan bersama bokap sama nyokap gue, karena setiap liburan kami selalu ke rumah saudara. Tiada liburan tanpa ke rumah saudara itulah motto hidup keluarga kami. Sebenarnya sih biasa aja tapi lama kelamaan gue jadi takut ntar kalau gue suatu saat nikah nikahnya di tempat saudara juga, terus malam pertama juga gue habiskan di rumah saudara, bermain sama anak cucu di rumah saudara, pokoknya gue habisin waktu indahku bersama saudara tercinta. Tapi di libur lebaran tahun ini gue gak bosen lagi karena gue akan berangkat ke rumah saudara sendirian naik kapal. KEREEEN Ini first time gue naik kapal sendiri, seperti halnya dalam berpacaran kita harus meyakinkan pasangan kita (baca: nyokap) agar percaya bahwa kita akan selamat dalam perjalanan, tetapi takdir mengatakan lain, karena gue anak kedua dari tiga bersaudara yang kebetulan abang dan adik gue manusia semua, nyokap gue sangat memberikan perhatian yang lebay bin jijay atau dalam bahasa spa

Tetap Optimis dan Eksis di Masa Krisis

“Problems are a chance for you to do your best. – Masalah adalah kesempatan Anda untuk melakukan yang terbaik.” – Duke Ellington Kali ini kita dihadapkan pada krisis keuangan global terbesar sejak tahun 1930-an. Negara-negara besar dan kecil terimbas krisis ini, termasuk AS, Jepang, Eropa Barat, Cina, dan negara-negara Asia lainnya. Banyak perusahaan kecil dan besar atau bertaraf internasional merugi bahkan mengalami kebangkrutan. Tercatat angka ekspor untuk produk Indonesia merosot 22% dalam 22 bulan terakhir. Daya serap pasar juga lesu, terutama untuk produk otomotif dan properti. PHK tak terelakkan lagi dan terjadi di mana-mana di seluruh belahan dunia ini. Warren Buffet, taipan saham, memperkirakan sedikitnya dalam 5 tahun mendatang krisis ini belum akan sepenuhnya pulih. Krisis seperti ini sudah 4 kali saya alami. Pengalaman krisis pertama terjadi tahun 1972, dikarenakan kekurangan pasokan petrolium yang melambungkan angka inflasi menjadi tak terkendali. Pada saat itu saya masi

Anak Penjual Kue

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak, mau beli kue, Pak?" Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan". Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak dik, saya sudah kenyang". Setelah pemuda itu membayar kekasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah". Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak

Bapak

Angin mendesis dan menyusup melalui daun jendela cokelat yang semakin usang. Malam beranjak tua. Bulan setengah bulat perlahan naik tepat di atas pohon kelapa yang menjulang tinggi. Pohon kelapa peninggalan kakek, yang sudah berdiri kokoh lebih dari setengah abad yang lalu. Dulu, kakek yang menanamnya. Kata bapak, sewaktu aku kecil, ketika umurku 6 tahun, bapak sering memanjat pohon itu. Menaikinya pijakan demi pijakan hanya untuk mengambilkan sebiji kelapa untukku. Bapak dulu begitu cekatan dan sangat hati-hati ketika menyusuri setiap jengkal batang pohon kelapa yang begitu tinggi mencengkram langit. Dengan kaki telanjang, celana cokelat tua yang kusam dan banyak noda di mana-mana, kaos oblong yang terkoyak di bagian ketiak kanannya, serta sebilah golok kesayangan yang diikatkannya dengan tali tambang pada samping perut kirinya, bapak terlihat sigap dan tangguh menjejaki setiap titian yang dibuatnya tiap setengah meter di batang pohon. Kalau bapak sudah berhasil menaklukan pijakan

Deadline

Secercah cahaya kehidupan, Terpancar melewati persegi napas, Menyinari awal kehidupan, Tersenyum menyapa Mata Cinta terbuka dan ia hanya melihat sekeliling dalam sepi. Mengucek-ngucek mata dan meraba sekeliling kasurnya mencari sesuatu. “Cinta, bangun sayang. Jangan hanya terbaring dan menutup diri di balik selimut” ucap mama. Suara mama terdengar sayup-sayup memasuki celah vibrasi ruangan Cinta. Mata ini masih sedikit terpejam dan kembali merapatkan diri dengan selimut yang terasa hangat. “kaka 1aigoo, bangun lah. Gue tau kaka ngantuk tapi kaka harus BANGUNNN”. Cinta tersentak dan refleks bangun dari tidurnya yang nyaman. Suara Anna terdengar seperti petir yang menyambar. “apa lo gila? Gak usah pake teriak”. “hahahahaha.. mau cerita.. mau cerita..” ucap Anna antusias. Anna adalah adik perempuan Cinta yang usil, ia selalu mengganggu setiap aktifitas yang menurut Cinta penting. Perbedaan umur antara keduanya hanya terpaut lima tahun. Cinta dan Anna punya hobi yang sama, tapi sebenarny

Senyuman di Langit Awangga

Awan mendung menggelayut langit Awangga. Angin dingin berhembus menerkam kebahagian. Semua berganti muram. Awangga telah lelah dipermainkan oleh alam. Dan saat ini negara itu telah jatuh dalam kemurungan. Kesedihan melanda seluruh istana. Tangisan lirih menggema dari sudut ruangan besar di kaputren. Sebuah ranjang tergeletak dengan sesosok tubuh diatasnya. Terdengar suara isak tangis tertahan. Hari ini apa yang telah dikuatirkan oleh Dewi Surtikanti benar-benar terjadi. Sejak semalaman kegelisahan dan kebimbangan hatinya terus hinggap, meskipun kata-kata penenang terucap dari Prabu Karna. Semalam adalah malam tersingkat dalam hidupnya. Ia merasa tidak ada lagi yang mampu menopang hidupnya kali ini. Semua telah pergi. Orang yang dicintainya telah tiada untuk selamanya. Masih terngiang jelas di benaknya. Sentuhan lembut suami tercinta. Masih terasa di tangannya genggaman cinta yang diberikan oleh Prabu Karna. Masih terdengar suara menenangkan suaminya, ketika meminta ijin untuk pamit

Kasih Seorang Anak Kecil

Sekitar tahun lalu, saya melayani seorang anak kecil berumur 5 tahun untuk mengisi libur musim panas sebagai Babysitter. Dan masa itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan! Maddie dan saya selalu berjalan jalan di taman setiap hari setelah makan siang. Maddie suka bermain ayunan dan perosotan di taman itu. Walaupun masih kecil, Maddie mempunyai hati yang baik, dan dia selalu membuat saya terkejut pada kasihya terhadap orang lain. Kedua orang tuanya pun juga sama - Selalu ada damai sejahtera diantara mereka. Saya selalu bertanya, mengapa mereka sangat berbeda dari orang orang lain? Suatu hari di taman itu, saya sedang mendorong Maddie yang bermain ayunan, dan kami mendengar banyak anak anak kecil tertawa. Kami melihat ada sekelompok anak anak yang berkumpul di sebuah tempat di taman itu. Maddie menyetop ayunannya, dan ingin pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan. Kami berjalan, dan seorang a ... baca selengkapnya di Kasih Seorang Anak Kecil Cer

I Can’t Take it Anymore

Aku sudah tidak tahan lagi mendengar omongan-omongan para anti fansku. Aku sudah tidak tahan lagi mau ditaruh dimana muka ku ini. Perlahan, aku merasa air mataku mengalir begitu saja. Aku mulai memikirkan lagi kritikan mereka yang begitu pedas. Aku kira, dulu sebelum menjadi seorang selebritis, hidup sebagai seorang selebritis itu mudah, tak ada beban sedikit pun. Kenikmatan-kenikmatan atas kemewahan dan serba ada itu aku memang merasakan sekarang. Tapi yang membuatku kaget saat menjadi selebritis dua tahun lebih, aku baru merasakan bahwa di balik semua kebahagiaan itu, banyak kenyataan pahit yang harus dihadapi. Kenyataan pahit ini membuat aku sulit untuk menghadapi hidupku. Mulai dari rumor kalau aku sebagai seorang penyanyi yang tampil selalu lypsinc, suara yang begitu tidak enak didengar, penyanyi yang hanya mengandalkan muka cantiknya saja, gaya dance ku yang tidak ada bagus-bagusnya dan rumor-rumor lain yang sulit untuk aku ungkapkan semua. Perlahan aku sadar dari lamunanku dan

Wiro Sableng #110 : Rahasia Patung Menangis

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM SINOPSIS :HANTU JATILANDAK INGAT PADA CAIRAN HANGAT YANG TERSENTUH JARI-JARI TANGANNYA. KETIKA DIA MEMPERHATIKAN WAJAH PATUNG ITU KAGET HANTU JATILANDAK BUKAN KEPALANG. TERNYATA CAIRAN HANGAT ITU KELUAR DARI DUA MATA PATUNG. SEOLAH TETESANTETESAN AIR MATA. "PATUNG MENANGIS...." DESIS HANTU JATILANDAK. BARU SAJA HANTU JATILANDAK SELESAI MEMBATIN TIBATIBA DALAM GELAPNYA MALAM TERDENGAR DUA SUARA TAWA BERGELAK. "MANUSIA BURUK RUPA! TIDAK BISA BERCINTA DENGAN MANUSIA, MELAMPIASKAN NAFSU BERPELUK-PELUKAN DENGAN PATUNG BATU! HA... HA... HA!" DI DALAM kamar yang diterangi dua obor itu, di atas tempat tidur kayu tergeletak menelentang seorang perempuan. Wajahnya yang cantik tertutup oleh keringat serta kerenyit menahan sakit. Dari mulutnya terus menerus keluar suara erangan, ditingkah desau nafas yang membersit dari hidung. Perempuan ini memiliki perut bes

BELAJAR MENANGGUNG RISIKO KEHIDUPAN DARI ANAK KECIL

16 November 2006 – 10:52   (Diposting oleh: Editor) “Remember that great love and great achievements involve great risk. – Ingat! Cinta yang besar dan prestasi tinggi melibatkan resiko yang besar pula.” ~ Anonim Risiko memiliki komponen ketidakpastian. Seumpama seseorang meloncat dari gedung berlantai 21 dan mengenakan parasut di punggungnya, ia tidak punya kepastian apakah nantinya parasut itu terbentang dengan baik ataukah tidak. Jika parasut itu gagal di kembangkan, dia berisiko terluka atau meninggal. Tetapi jika ia terjun tanpa parasut, jelaslah ia pasti meninggal dan berarti ia sama sekali tidak menghadapi risiko. Karena risiko itu ditandai dengan berbagai kemungkinan atau ketidakpastian. Risiko juga bersifat perorangan. Kalaupun misalnya terjadi luberan lumpur panas seperti yang terjadi di Porong – Jawa Timur itu pasti tak hanya dihadapi perusahaan pengebor gas bumi. Tetapi risiko luberan lumpur panas tersebut juga menimpa semua komponen, diantarnya para pemegang saham, kredi

Anjing Cerdas

Seorang tukang daging heran ketika melihat ada anjing yang masuk ke tokonya, dia beberapa kali mencoba mengusir anjing itu, tetapi beberapa kali juga anjing itu selalu kembali lagi ke tokonya. ?Dengan penuh tanda tanya, akhirnya tukang daging tersebut mulai mendekati dan mengamati anjing tersebut. Penjual daging itu terkejut ketika ia mendapati bahwa ada sebuah kertas kecil yang tergantung di leher anjing itu dan bertuliskan : ?Berikan aku 12 sosis dan 1 paha kambing?. Penjual daging itupun makin terkejut lagi ketika ia mendapati bahwa anjing itu juga menggigit uang 20 dollar ? jumlah yang cukup untuk membeli ?pesanan? anjing itu. ?Dengan merasa agak aneh, penjual daging itu mengambil uang dari mulut anjing itu, menyiapkan ?pesanannya?, membungkus 12 sosis dan 1 paha kambing ke dalam sebuah tas plastik, lalu memberikannya kepada anjing itu. Anjing itu pun dengan sigap menggigit pegangan tas plastik itu ? lalu ngeloyor pergi. ?Penjual daging sangat penasaran dengan anjing tersebut

Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito SATU Hujan lebat menggebrak bumi. Guntur menggelegar berkepanjangan. Kilat sambar menyambar. Bumi Tuhan seperti hendak kiamat. Saat itu baru lepas tengah hari. Tapi hujan lebat, gumpalan awan menghitam membuat suasana seperti dicengkram gulitanya malam. Karena sulit melihat jalan yang ditempuh, apalagi mulai mendaki dan berbatubatu, penunggang kuda itu tidak berani bergerak cepat. Sesekali binatang tunggangannya yang sudah letih itu tergelincir dan meringkik. Suara ringkik kida, deru hujan yang menggila, gelegar guntur dan kiblatan kilat membentuk suara dahsyat yang menegakkan bulu roma! Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba beberapa tombak di hadapannya, di jalan yang mendaki dan berbatu oadas, penunggang kuda itu melihat cahaya, tepatnya nyala api. Sungguh sulit dipercaya. Dan lebih tak dapat dipercaya lagi, ketika dia mendekati nyala api itu ternyata adalah nyala sebuah obor. Obor ini dipegang oleh seoran

Anak Anjing

Ilustrasi anak anjing  Senangnya mengamati tingkah anak anjing! Dengan wajah dan tubuh mungil, mereka akan menyusu induknya lalu tidur bersama, berjejer-jejer dengan saudara-saudaranya. Sungguh lucu dan menggemaskan! Tertarik untuk memelihara anak anjing atau anjing berusia muda? Eits, jangan lupa untuk mempelajari perkembangan dan cara memilihnya, ya! Perkembangan Anak Anjing Anak anjing adalah anjing yang masih muda. Ketika dilahirkan, berat anjing bervariasi. Mulai dari 0,45-1,4 kg sampai 6,8-10 kg. Umumnya, berat ini akan bertambah seiring dengan perkembangannya. Saat dilahirkan, indera penciuman anjing telah berfungsi penuh. Namun, tidak demikian halnya dengan indera penglihatan mereka. Umumnya, anjing yang masih muda baru bisa membuka mata mereka setelah berumur 9-11 hari. Untuk mencari puting susu induknya, anjing yang masih muda menggunakan hidung. Pada awalnya, anjing yang masih muda menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk makan, tidur dan beristirahat. Baru

Untukmu…

Kulempar tas ke atas amben kamar, kusertakan diriku kemudian, meluncur, tanpa daya. Ku biarkan lelahku memudar, nafasku berangsur normal. Ku pejamkan mata, satu detik, dua detik, tiga detik, ah, tidak bisa! Pikiranku masih terpenuhi bayangan wanita itu. Wanita yang baru saja membelai lembut pipiku yang kini basah oleh peluh, lembab oleh debu, yang mungin sebentar lagi akan tumbuh jerawat. Benar saja, karena sudah tiga hari ini malas rasanya membersihkan muka dengan facial foam, atau apalah namanya. Hhmmhh, siapa peduli? Biasanya wanita itu, wanita itu yang selalu peduli! Sebentar – sebentar bilang, “Sudah mandi? Jangan lupa pakai facial foamnya!”, “Rambutmu sudah mulai gondrong. Kau akan terlihat lebih tampan jika kau potong rambutmu!”, “Jambangmu sudah mulai lebat, apa tidak lebih baik jika kau rapikan?” dan bilang, “kau terlihat kurus bulan ini! Makanlah sedikit banyak! Jaga kesehatanmu!” Oh, wanita itu. Sepertianya dialah satu – satunya manusi ... baca selengkapnya di Untu